Statistik Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Random Posting

Postingan Populer

Lompatan Emas Plt Ketum PGRI

>> Rabu, 26 Oktober 2016

Lompatan Emas Plt Ketum PGRI

Oleh : Budi Setia Baskara
(Kesekretariatan PGRI Kota Sukabumi Prov. Jawa Barat)

Dengan wajah optimis sejumlah 71 Anggota PGRI yang terdiri dari PB PGRI, PGRI Provinsi dan 3 Perwakilan PGRI Kota/Kabupaten, memasuki ruang pertemuan di Istana Kepresidenan.

Meski tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi, tetapi semua audiens mengantri memasuki ruangan. Presiden tiba diruangan,  hal yang paling mengesankan dari sambutan singkat beliau adalah ungkapan " saya kangen dengan PGRI" ,  sebuah sambutan singkat dan penuh dengan nuansa keakraban.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian sepatah kata oleh Plt. Ketum PB PGRI, Dr. Unifah Rosyidi, M. Pd dengan mentampaikan beberapa point sebagai berikut :
1. Bahwa kami PGRI "lebih kangen" dengan  Bapak Presiden untuk bisa selalu duduk bersama.
2.Penyampaian beberapa aspirasi hasil kristalisasi pertemuan persiapan di hotel Fave Jl. K.H. Samanhudi No. 26 Pasar Baru Jakarta pusat yakni tentang :
a. Pentingnya meningkatkan Profesionalisme Guru dengan prinsip " Guru harus lebih banyak menberi daripada menuntut demi suksesnya Pendidikan Nasional.
b. Pentingnya pengangkatan Guru Honorer
c. Kondisi strategis dan kontribusi PGRI dalam Mencerdaskan kehidupan bangsa melalui 58 Perguruan Tinggi  PGRI dan Ratusan Sekolah Sekolah PGRI.

3. Penyampaian tentang Permohonan peresmian Gedung Guru oleh Presiden sebagai legacy terhadap PGRI
4. Penyampaian harapan dari para Guru agar Bapak Presiden hadir ditengah-tengah guru dalam acara HGN sekaligus HUT PGRI ke-71

Acara makan siang bersama dilaksanakan dengan penuh kekeluargaan. Dilanjut dengan penyampaian aspirasi singkat dari beberapa perwakilan sebagai berikut :

1. Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat
a) Agar HGN dan HUT.PGRI Ke-71 disatukan. b) Pemantau Profesi Guru tidak usah dibentuk, karena sudah ada PGRI
2. Ketua PGRI Kotsi :
a). PGRI itu memiliki 3 orang tua : Presiden, Mendikbud dan Ketua PB.PGRI, kehadiran ketiganya dinantikan kehadirannya dalam HGN dan HUT PGRI karena menjadi symbol sinergitas,  pemersatu dan  menjawab kerinduan seluruh guru se- Indonesia.
b) Program nawacita pada point 3 dan 8 yg menjelaskan pentingnya membangun dari pinggiran desa seirama dengan gerakan PGRI yaitu : membangun pendidikan dari pinggiran dengan meningkatkan pelayanan berkualitas dan mengutamakan prestasi yg dimulai dari persekolahan, Ranting,  Cabang,  Kab/ Kota, Provinsi bahkan sampai pada level Nasional.
c) Program pentingnya Revolusi Mental yg menekankan pentingnya.Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Sejarah Kebangsaan, itu sangat pas untuk mendukung Program Revolusi Mental yang di canangkan oleh Presiden.
3. Ketua PGRI Prov. Aceh Gorontalo, Sulawesi Selatan,  Maluku, Jawa Tengah,  Persatuan Perguruan Tinggi PGRI, Papua,  dan Litbang PB.PGRI yang secara umum menyampaikan beberapa point baik terkait pengajuan Undang Undang Perlindungan Guru, Pengangkatan honorer, Infrastruktur /Prasarana, dan lain-lain. Namun mengingat padatnya acara Bapak Presiden, seluruh aspirasi tersebut akan diagendakan dalam program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta dibantu oleh PB PGRI.

Rangkaian terakhir, photo bersama. Guru kembali tercengang ketika sejumlah 71 Anggota PGRI mendapatkam kesempatan bersalaman yg diabadikan langsung satu persatu di samping berphoto secara kelompok. Sungguh luar biasa apresiasi beliau terhadap guru !!!

Jakarta, 26 Oktober 2016
Plt. Ketum PB PGRI

Dr. Unifah Rosyidi, M. Pd.

Website Resmi PGRI di Hack, ini Tampilan Website Hasil ulah Hacker

>> Senin, 24 Oktober 2016

Hari ini 24 Oktober 2016 website Resmi PGRI di Hack, ini tampilan Website Hasil ulah Hacker, dan berikut tulisan yang diletakan di halaman hasil hack orang yang belum diketahui sampai sekarang. karena status website PGRI masih dalam kondisi kena hack.

INI ANAK GENERASI HAM?
ATAU EMANG GAPUNYA DIDIKAN?

KENAPA GADILAWAN SAJA? ANAK 99'AN, DI HAJAR GURU. LAPOR ORANG TUA MAKIN DIHAJAR.
KARENA EMANG ITU KESALAHAN KITA.

LAH ANAK JAMAN SEKARANG? DIDIKAN MANJA. DIKIT-DIKIT- DI BAIKIN.
YAAH GINI LAH JADINA, KURANG AJAR!!!

KITA ANAK 99'AN DIDIKAN KERAS, BUKAN KYK ANAK JAMAN SEKARANG.

~ Sanjungan Jiwa - IndoXploit Coders Team - Jancok Security - Phoenix Team - Res7ock Crew~

Mendikbud Setuju Usulan PB PGRI Sertifikasi Melekat di Gaji

>> Senin, 17 Oktober 2016

*Breaking news*. *Terbaru dan terkini dari PB PGRI*
Terhadap kehebohan yang selalu terjadi pada setiap penyaluran TPG berujung pada   ditemukanya dana sisa anggaran hingga mencapai 23.3 T, Pengurus Besar  PGRI menyatakan*
1.  Kejadian ini sungguh memprihatinkan karena menunjukan carut marut tata kelola guru yang seharusnya tidak terjadi karena pemerintah telah membentuk unit utama Guru dan Tenaga Kependidikan dengan maksud agar tata kelola guru menjadi  lebih baik, efisien, efektif, agar guru lebih fokus bekerja dan memberikan layanan terbaik pada peserta didik.
2. Menyambut baik niat Bapak Mendikbud Prof. Muhajir  Effendy untuk menyederhanakan tata kelola guru, termasuk penataan terhadap 24 jam mengajar tatap muka,  tata kelola penyaluran TPG yang sangat berbelit2 dan merugikan guru.
Dua hari guru tidak masuk bekerja dgn alasan apapun tdk dibayar TPGnya. Ini menyakitkan dan mengingkari hak2 guru yang paling mendasar.
2. Menyambut baik temuan Ibu Menkeu thd adanya  sisa anggaran TPG ini. Jika ini merupakan dana SILPA dan akan dialihkan  ke daerah lain, mohon dengan hormat agar jumlah dana yang akan dialihkan ke daerah lain tersebut diteliti ulang, jangan sampai dana dialihkan ke daerah lain  tetapi masih banyak TPG guru di daerah tersebut belum dibayarkan.
Sebagaimana diketahui, banyak guru yang tidak dibayarkan TPG ada yang sampai  dua tahun  karena perubahan aturan, bisa krn alasan teknis seperti pemberlakuan verifikasi tiap smester, perubahan kode mata pelajaran, aturan baru rasio guru dan murid. Dan beragam aturan yg menyulitkan guru untuk memenuhinya meskipun dia telah mengajar 24 jam pelajaran. Guru yang karena struktur  kurikulumnya kurang dari 24 jam mengajar tatap muka termasuk jadi korban. Dan cobtoh2 lainya.
4. Terjadi ironis selama ini guru tidak dibayar karena dianggap tidak melakukan verifikasi data di satu sisi, tetapi di sisi lain,  data  guru yang ada ternyata tidak pernah terupadate seperti  tidak terhitungnya  data guru yg   pensiun, meninggal dll. Seharusnya verifikasi data itu untuk updating data .
Untuk itu, PB PGRI meminta data dapodik diteliti ulang karena data tersebut ditengarahi bersifat statis dan tidak tepat digunakan sebagai  bahan pengambilan kebijakan.
5. Temuan yang baik ini merupakan momentum bagi pemerintah untuk menata  siatem tata kelola TPG. PGRI mengusulkan agar TPG melekat pada gaji seperti yang berlaku pada dosen. Guru dan dosen  UU nya sama tetapi sistem pembayaran TPG nya berbeda.
Sekaligus. Dengan pembayaran melekat pada gaji, pemerintah dapat menghemat anggaran, melakukan efisiensi yg cukup.besar karena selama ini banyak kegiatan2 adminsitrasi dlm mengelola TPG. Dana2 pengelolaan  tersebut  dapat dimanfaatkan untuk program2  lain yang mendesak
6. Data guru yang dibayar TPG nya berkirar 1.2 juta guru, berarti masih ada 1 juta guru yg belum disertifikasi. Mohon agar program sertifikasi ditata dan dituntaskan. Syarat kelulusan ujian sertifikasi guru dengan nilai 8 adalah berlebihan dan tidak logis.
7. Menghentikan kegiatan Uji Kompetensi Guru yg dilakukan tiap tahun. Disamping menyedot anggaran sangar besar juga tidak ada urgensinya bagi  peningkatan mutu guru. UKG selayaknya dilakukan dlm kurun waktu tertentu sebagai pemetaan  untuk dasar program peningkatan mutu guru. Bukan dilakukan tiap tahun. Itu hanya pemborosan.
8. PGRI akan bersama pemerintah membantu  terjadi gerakan kesadaran kolektif guru dalam peningkatan.mutu pembelajaran dan peningkatan kapasitas diri.
Tolong bantu untuk disebar ke teman guru.

Contact Admin

Alamat: Jl. Masjid Terboyo No. 111 Gayamsari Semarang
Telp: 024 6590371
Email: smpalfattahsmg@gmail.com

Statistik

Flag Counter
Design by MungBisnis